Dandim : Aktifkan Siskamling
Karimun - Komandan Distrik Militer 0317/Tanjung Balai
Karimun, Kepulauan Riau, Letkol Arm Rizal Analdie memerintahkan seluruh
Danramil mengaktifkan sistem keamanan lingkungan (Siskamling) guna
mencegah terorisme dan radikalisme.
"Para Danramil (Komandan Rayon Militer) agar mengaktifkan siskamling dan memberikan penekanan kepada warga agar tidak apatis terkait dengan situasi kondisi yang ada di sekitar lingkungannya," kata dia di Tanjung Balai Karimun, Senin.
Instruksi itu sebagai respons cepat atas teror bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur pada Minggu (13/5).
Para Danramil, kata dia, juga diperintahkan untuk melakukan dan meningkatkan komunikasi sosial terhadap seluruh masyarakat di wilayah binaannya agar tetap tenang dan bersama-sama menjaga lingkungannya.
Danramil juga diperintahkan untuk memberikan penyuluhan kepada warga tentang sistem temu cepat dan lapor cepat sehingga bisa mewujudkan deteksi dan cegah dini sesuai dengan perkembangan situasi yang ada.
Selain itu, lanjut Dandim, Kodim juga melakukan upaya-upaya penanganan dan pencegahan terorisme, antara lain meningkatkan koordinasi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) untuk memberikan penyuluhan dan pengarahan terhadap Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)
Kodim Karimun juga melakukan pendekatan terhadap seluruh pemangku kepentingan agar menahan diri dan tidak terpancing dengan berita atau informasi bohong atau hoaks.
"Kita juga melaksanakan kegiatan deradikalisasi secara terbatas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki," ujarnya.
Upaya nyata yang dilakukan tersebut, menurut dia, merupakan bentuk peran aktif TNI sebagai bagian dari komponen bangsa dalam mencegah dan mengatasi terorisme dan radikalisme.
"Diminta atau tanpa diminta, TNI harus berperan aktif karena terorisme meskipun termasuk dalam tindak pidana, namun merupakan `extraordinary crime` (kejahatan luar biasa) yang membutuhkan penanganan serius oleh seluruh komponen bangsa," kata dia.
Dia juga mengajak seluruh komponen masyarakat agar berperan aktif dalam mencegah dan mengatasi aksi terorisme.
Dia menegaskan, semua komponen bangsa harus bahu-membahu dan bekerja sama dalam menangani terorisme.
"Jadi tidak hanya tanggung jawab aparat negara, TNI-Polri, tapi tanggung semua komponen bangsa," ujarnya.
Terpisah, Kapolres Karimun AKBP Hengky Pramudya mengatakan, Polres Karimun akan menggelar diskusi dengan FKUB dan instansi terkait, termasuk TNI untuk melakukan penanganan dan pencegahan terorisme dan radikalisme.
"Rabu pekan ini, kita akan menggelar FGD (Focus Group Discussion) dengan FKUB dan seluruh instansi terkait," kata dia.
Kapolres mengatakan, FGD tersebut menjadi ajang diskusi dan menyatukan persepsi dalam mencegah aksi teror.
"Kita rapatkan barisan untuk bersatu terutama seluruh masyarakat Karimun, agar tidak mudah percaya terhadap berita dan informasi yang tidak jelas," kata Kapolres.
"Para Danramil (Komandan Rayon Militer) agar mengaktifkan siskamling dan memberikan penekanan kepada warga agar tidak apatis terkait dengan situasi kondisi yang ada di sekitar lingkungannya," kata dia di Tanjung Balai Karimun, Senin.
Instruksi itu sebagai respons cepat atas teror bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur pada Minggu (13/5).
Para Danramil, kata dia, juga diperintahkan untuk melakukan dan meningkatkan komunikasi sosial terhadap seluruh masyarakat di wilayah binaannya agar tetap tenang dan bersama-sama menjaga lingkungannya.
Danramil juga diperintahkan untuk memberikan penyuluhan kepada warga tentang sistem temu cepat dan lapor cepat sehingga bisa mewujudkan deteksi dan cegah dini sesuai dengan perkembangan situasi yang ada.
Selain itu, lanjut Dandim, Kodim juga melakukan upaya-upaya penanganan dan pencegahan terorisme, antara lain meningkatkan koordinasi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) untuk memberikan penyuluhan dan pengarahan terhadap Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)
Kodim Karimun juga melakukan pendekatan terhadap seluruh pemangku kepentingan agar menahan diri dan tidak terpancing dengan berita atau informasi bohong atau hoaks.
"Kita juga melaksanakan kegiatan deradikalisasi secara terbatas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki," ujarnya.
Upaya nyata yang dilakukan tersebut, menurut dia, merupakan bentuk peran aktif TNI sebagai bagian dari komponen bangsa dalam mencegah dan mengatasi terorisme dan radikalisme.
"Diminta atau tanpa diminta, TNI harus berperan aktif karena terorisme meskipun termasuk dalam tindak pidana, namun merupakan `extraordinary crime` (kejahatan luar biasa) yang membutuhkan penanganan serius oleh seluruh komponen bangsa," kata dia.
Dia juga mengajak seluruh komponen masyarakat agar berperan aktif dalam mencegah dan mengatasi aksi terorisme.
Dia menegaskan, semua komponen bangsa harus bahu-membahu dan bekerja sama dalam menangani terorisme.
"Jadi tidak hanya tanggung jawab aparat negara, TNI-Polri, tapi tanggung semua komponen bangsa," ujarnya.
Terpisah, Kapolres Karimun AKBP Hengky Pramudya mengatakan, Polres Karimun akan menggelar diskusi dengan FKUB dan instansi terkait, termasuk TNI untuk melakukan penanganan dan pencegahan terorisme dan radikalisme.
"Rabu pekan ini, kita akan menggelar FGD (Focus Group Discussion) dengan FKUB dan seluruh instansi terkait," kata dia.
Kapolres mengatakan, FGD tersebut menjadi ajang diskusi dan menyatukan persepsi dalam mencegah aksi teror.
"Kita rapatkan barisan untuk bersatu terutama seluruh masyarakat Karimun, agar tidak mudah percaya terhadap berita dan informasi yang tidak jelas," kata Kapolres.
No comments